salju

Jumat, 19 Desember 2014

Program Studi FISIOTERAPI, Kebetulan atau Takdir Tuhan??

Salaammmm :D
setelah disibukkan dengan tugas awal Sie Acara Extern HMC (Hippocrates Medical Championship) Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, sempat juga nih buat blog (padahal sih sebenarnya karna tugas dari Dosen) hihihi
First time, perkenalkan dulu. Aku Wahyu, Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Program Studi FISIOTERAPI.Salam kenal deh buat temen2 blogwalker yg pingin tau tentang Fisioterapi. hihihi XD

Sebelumnya, udah pada tau belum apa itu Fisioterapi? kalo ada yg belum tau, sama! awalnya jg aku ga tau apa itu fisioterapi. "Lah trus kok bisa milih fisioterapi?" (pertanyaan umum yg sering aku jumpai -__-). oke, bisa di bilang aku (dan beberapa temen prodiku) itu milih prodi ini krn ga diterima di pilihan pertama (miris). ya secara gitu, fisioterapi di Indonesia itu masih jauh dari kata tenar. Tapi namanya juga udah jalan takdir, masuk Fisioterapi juga Alhamdulillah banget loh. InsyaAllah nanti banyak manfaatnya buat orang lain. Yaa walaupun materi kuliahnya hampir-hampir bikin stres. Secara, kita cuma beda-beda tipis belajarnya sama anak Kedokteran reguler. soo,, bawa enjoy ajalah .__.)/

1. Tentang Fisioterapi Universitas Udayana. 
Disini, Fisioterapi adalah cabang ilmu kedokteran. Untuk Universitas Udayana, Fisioterapi di buka pada tahun 2009 dan siap menerima Mahasiswa di tahun 2010. dan berhubung skrng thn 2014, berarti Prodi Fisioterapi UNUD sudah punya 5 generas loo XD. Walopun Fisio salah satu program studi dari FK, tapi lulusan Fisio nggak bisa dibilang dokter. menurutku sih mungkin bakal di bilang "Fisio". kira2 nanti nama ku Fisio Wahyu (amin) mungkin, hihihi. Etapi kalo diluar negeri disebutnya Dokter Terapi Fisik sih, hehe. (Nanti juga sama pasien bakal sering dipanggil 'dok!' kok, kan mereka belum tau hahaha))

Persamaannya, Dokter dengan Fisioterapis sama-sama tenaga medis. Nanti Fisioterapi bakal jadi satu tim sama Dokter Rehab Medik di Departemen Rehabilitasi Medik (kalo kerja di rumah sakit umum). Tapi Fisioterapis juga bisa buka klinik sendiri kok, mandiri tanpa dokter. Nah bedanya, ada kompetensi dokter yang nggak dimiliki fisioterapis, dan sebaliknya, ada juga kompetensi fisioterapis yang nggak bisa dilakukan sama para dokter. 
2. Bedanya Dokter sama Fisioterapi
Secara ilmu mungkin dokter lebih banyak materinya, karna fisioterapi nggak belajar anatomi lebih mendalam, nggak belajar farmasi atau obat-obatan untuk ngasih resep ke pasien, dan nggak belajar bedah. Tapi secara keseluruhan, fisioterapi mempelajari materi yang hampir sama dengan yang anak kedokteran pelajari. Kita juga belajar anatomi, belajar biokimia, belajar biologi kedokteran, belajar ilmu kesehatan, belajar patologi dan patofisiologi. Sebenernya sih kita bisa aja jadi 'dokter', maksudnya mau punya ilmu kayak dokter mah silahkan aja, harus malah buat nambah wawasan intelektualitas medis kita. Caranya? Belajar limu-ilmu anak kedokteran diluar kelas, alias banyak baca buku atau jurnal medis. But remember once friends, karna Fisioterapi di Indonesia masih baru, jadi kita sebagai mahasiswa Fisioterapi dibiasakan buat lebih banyak keterampilannya, selain teori yang harus oke. 
3. Trus, apa sih artinya Fisioterapi? 
 
Fisioterapi, atau Physical Therapy di bahasa Internasional. Dari kosakata sendiri artinya adalah terapi fisik. Jadi, fisioterapi itu adalah upaya pelayanan kesehatan profesional yang bertujuan untuk mengoptimalkan kapasitas fisik dan fungsional manusia sepanjang daur kehidupan dengan berbagai macam cara. Intinya nihhh, fisioterapi itu tugasnya bukan cuma bantu nyembuhin pasien yang punya gangguan disfungsi gerak, tapi juga meningkatkan dan mencegah pasien sehat menjadi sakit. Di dunia medis, ada 4 hal yang harus dilakukan para tenaga medis: Promotif (Meningkatkan), Preventif (Mencegah), Kuratif (Mengobati), dan Rehabilitatif (Mengembalikan Fungsi). Jadi kita bukan cuma ngobatin pasien, tapi juga mencegah jangan sampe pasien sehat jadi sakit, jangan sampe pasien yang udah sakit makin parah, dan jangan sampe yang udah parah jadi handicap atau cacat. Dan intervensi yang Fisio kasih bukan cuma senam, massage atau pijit, tapi lebih inti adalah ke terapi latihan untuk mengoptimalkan fungsi gerak pasien. 
Terapi latihan? Apa lagi tuh?
Terapi latihan itu ya terapi untuk mengoptimalkan dan menguatkan kemampuan fungsi gerak. Caranya dengan banyak metode, tergantung kondisi pasien & kebutuhan terapi. Nanti selain terapi latihan, kita juga ngasih terapi modalitas dari sekian banyak program terapi kita ke pasien. Alat-alat yang digunakan buat terapi lumayan banyak. Ada pemanasan, cryotherapy (atau terapi es), hydrotherapy, TENS, Ultrasound, Infrared, Microwave & Shortwave Diathermy, dan lainnya. Tapi etapi, kalo di luar negeri (kata dosen-dosen), modalitas/alat-alat terapi udah ditinggalin karna nggak banyak berpengaruh buat kesembuhan pasien. Untuk membantu proses, okelah. Tapi buat memaksimalkan hasil tindakan, lebih banyak terapi latihan yang dipake. 
4. Fisioterapi belajar apa aja?
 
Jadii kami-kami, calon Fisioterapis dididik buat menjadi terapis handal & profesional yang harus menjadi sahabat pasien selama masa treatment. Biasanya, kasus-kasus yang ditanganin sama Fisioterapi itu segala macam penyakit yang berhubungan dengan 3 hal: Otot, Tulang, dan Sendi. Karna otot diinervasi oleh saraf, maka penyakit yang kena ke saraf juga jadi garapan Fisioterapi. So... Yang utama disini adalah belajar anatomi, fisiologi sama kinesiologi, sebab tiga hal itu yang paaaaaling basic buat lanjut ke materi-materi selanjutnya. Yang bikin berat sih sebenernya belajar anatomi. Harus ngafal banyak otot plus letak origo-insersionya, sendinya, saraf-sarafnya, ligamennya, ada gerakan apa di sendi-sendi, dan otot apa yang jadi penggerak utama dari gerakan-gerakan di tiap sendi. Pusing ya? Sama gue juga pusing :')
Kalo fisiologi, kita belajar tentang struktur organ dan fungsi-fungsi sistem organ di anatomi tubuh. Fisiologi jantung, sistem peredaran darah, sistem endokrin, wah semua sistem fisiologi deh pokonya kita pelajarin. 
Sedangkan kinesiologi, kita belajar tentang prinsip gerak tubuh. Dari mulai tipe tulang dan tipe sendi, otot, arah gerakan, dan semua-semuanya. Disini kita jadi tau bahwa ternyata tubuh kita bergerak itu nggak asal gerak. Ada arahnya, ada batasannya. Misal, kalo kita ngangkat beban berlebih, kalo posisi kita salah, bisa nyebabin banyak kecelakaan kecil di sendi atau otot. Sama kayak pemain bola atau atlit-atlit olahraga yang sering kena cedera. Biasanya karna overstretch, atau injury saat main atau latihan. Nah di fisioterapi, kita belajar menganalisis tentang hal-hal yang bisa terjadi sama otot, tulang atau sendi-sendi badan kita. SERU. Serius deh, nggak bakal nyesel masuk ke jurusan ini karna ilmunya manfaat banget. Bukan cuma buat pasien kita nanti tapi juga buat diri kita sendiri. Kalo kita udah ngerti, kan kita bisa kasih edukasi ke keluarga kita atau temen-temen kita. 
Tapi selain berpusing-pusing sama tiga materi kuliah diatas, Fisioterapi juga belajar banyak diluar materi ke-Fisioterapi-an. Agama, Medical English, Kewarganegaraan, Ilmu Kesehatan, VSFT, dan masih banyak lainnya. Yang pasti, dosennya kece-kece kok. (i'm sorry i have to say that) HAHAHA.
5. Praktikumnya kayak gimana?
Kalo praktikum, sementara ini sih aku baru praktikum anatomi dan medical comunication aja sih, tapi aku yakin kedepan nya bakal banyak praktikum yang harus aku jalanin. Praktikumnya kalo buat yang anatomi, yaaa masih dasar sih.. baru pengenalan tubuh dan organ2 tubuh manusia. trus kalo medical comunication, kita berhadapan sama temen atau kakak tingkat, yang satu jadi terapis, satunya lagi jadi pasien. Abis itu gantian deh. Kalo salah, dikoreksi langsung sama dosennya. Dosennya jago-jago banget! Pokoknya nggak nyesel deh kalo ampe kecebur di Fisioterapi :3

6. Spesialisasi Fisioterapi ada apa aja?
Hehe, sebenernya ngga bisa dibilang spesialisasi juga sih. Maksudnya, Fisioterapi itu dibagi lagi 4 cabang berdasarkan ruang lingkup permasalahannya. Ada Fisioterapi A (FT A), yaitu Fisioterapi Pediatri. FT A ini ngurusin kasus yang berkaitan dengan anak-anak, THT, obsgyn, sama geriatri (lansia). FT B, itu Fisioterapi Muskuloskeletal atau bidang Fisio yang nanganin kasus-kasus yang berkaitan sama otot dan tulang. Misal, luka bakar, cedera jaringan lunak, fraktur/patah tulang, radang sendi, dan kawan-kawan. FT C atau Fisioterapi Neuromuskular, nah yang ini spesial buat kasus-kasus abnormalitas kondisi otot yang berhubungan sama saraf. Misal, cedera kepala, stroke, vertigo, dan lainnya. Terakhir, ada FT D atau Fisioterapi Kardiopulmonal yang bertanggungjawab buat kasus paru-paru dan jantung. 

Pengetahuan dan keterampilan dari keempat lahan fisioterapi kesemuanya itu harus dikuasai sama fisioterapis. Sebab, walopun nanti misalnya aku jadi ahli FT Pediatri, tapi aku juga harus bisa nanganin pasien fisioterapi di bidang lainnya. Disini nih enaknya Fisioterapi, bisa jadi 'dokter' di hampir semua spesialisasinya dokter spesialis xD

Tapi kalo aku kayaknya emang pengen di FT D aja, atau FT B biar bisa kerja jadi terapisnya pemain bola *nahlo* FT B, soalnya sekalian nonton pertandingan bola, dapet duit, mejeng dan ketemu pemain2 nasional gitu. Jadi ga cuma sambil menyelam minum air. tapi juga sambil nikmatin terumbu karang dan kalo bisa nangkep ikan juga wkwkwkw. Trus kalo FT D, hmmm gimana ya?? dulu Ibu ku (almh) "mendahului" aku akibat penyakit jantung. Temen2 udah pada tau kan kalo penyakit jantung itu penyakit pembunuh yang udah terkenal diIndonesia. ya siapa tau, setelah aku jadi FT D, aku setidaknya bisa mengurangi para penderita penyakit jantung, dan alhasil semakin sedikit pula ana anak yang akan kehilangan sosok orang yang akan mereka sayangi. jadi banyak bersyukurlah kepada Tuhan karna Allah itu Rabb kita yang Super Baik. Kita dikasih nikmat bebas bergerak tanpa kesulitan. Sedangkan orang-orang yang dikasih ujian berupa keterbatasan fisik, yang entah dari lahir atau karna kecelakaan, buat ngapa-ngapain aja susah. orang yang jantung nya sudah ga berfungsi baik itu perlu tenaga extra loh untuk melakukan aktifitas.. Didunia ini banyak banget ada kegiatan, jadi kebayang dong, ngelakuin berbagai kegiatan sambil nahan sakit,  :'

Berbekal dari sinilah, aku jadi punya motivasi lebih buat maju terus (setelah sempet ngerasa pengen pindah jurusan karna ngerasa ga cocok), ya karna pengen ngebantu pasien-pasien ini supaya punya kehidupan yang lebih baik. Semoga kelak ilmu-ilmu di Fisioterapi ini bisa bermanfaat untuk dunia ya. Aamiin.

7. Prospek Kerja?
Wah prospek kerja Fisioterapi itu luaaaas banget. Selain bisa langsung kerja di Rumah Sakit atau Klinik, Fisioterapis juga bisa kerja di Salon Kecantikan dan Kesehatan, di Pusat Kebugaran, Gym, bahkan jadi Fisioterapis di Timnas atau Klub-klub Sepakbola dan Olahraga. Jadi dosen juga bisa. Dan, Fisioterapi itu nggak cuma kerja di dalem ruangan praktek tapi juga bisa homevisit ke rumah pasien. Lebih enak. Fee-nya juga lumayan buat nambah penghasilan, hihi. Terjamin InshaAllah! Dan, kalo di luar negeri itu Fisioterapi sangat dihargai & diperlukan keberadaannya di dunia kesehatan sama olahraga. Coba itu CR7 atau si Luis Suarez kalo cedera kan yang berperan penting buat masa penyembuhannya pasti fisioterapis. Di banyak health atau fitness center, fisioterapis juga yang banyak disana. Tapi kalo di Indonesia, Fisioterapi masih kurang dikenal tapi di kota-kota besar perannya mulai diperhitungkan. Semoga suatu saat juga bisa lebih diberdayakan lagi kayak di negara-negara lain. Aamiiin!

8. Untungnya masuk Fisioterapi?
Selain ilmu yang super super bermanfaat buat hidup pasien sehari-hari nanti, kita juga bisa jadi lebih aware sama kondisi fisik kita. Kalo kita lagi keseleo atau otot kita spasme atau tegang, kita bisa ngasih tindakan buat diri kita sendiri. Buat teknik massage atau pijit, bisa kita aplikasikan langsung ke orang tua kita. Bahwaa ternyata even mijit sekalipun, ada tekniknya. Ada jenis-jenis massage untuk kondisi-kondisi yang berbeda. Kita juga jadi lebih peka sama cara dan pola jalan orang yang beda dari biasanya. Kita diajarkan memakai otak untuk membuat diagnosa sesuai dengan clinical reasoning. Kita juga diajarin buat ngasih pendekatan psikologi ke pasien. Nggak cuma ngurusin keluhan & penyakit pasien tapi kita juga mikirin sampe alat bantu dan membantu membuat pasien lebih mandiri beraktivitas saat berada dirumah. 

Bahkan kita juga jadi tau tentang bahaya ini dan itu, tentang kenapa kita harus nabung kesehatan buat diri kita di 10 sampe 30 tahun lagi dan cara-cara yang bisa kita lakuin buat ngejaga tubuh kita tetep sehat. Itu kita dapet dari sesi kuliah sama para dosen. Kita juga jadi mikir bahwa kerja tubuh kita yang amazing ini adalah Maha Karya dari Sang Pencipta. Kita jadi banyak merenung. "Oooh, ternyata gini maksudnya Allah nyiptain bentuk tempurung kepala, nyiptain bentuk panggul sedemikian rupa. Bukan cuma asal bikin tapi mereka punya fungsinya masing-masing. Bahkan saraf-saraf yang jumlahnya miliaran di otak kita, duh kalo dibikin komputer itu gedenya segaban-gaban tapi Allah bisa nyiptain chip di dalem kepala kita yang kecil ini dengan kapasitas dan fungsinya yang luar biasa. AWESOME!"

9. Kalo mau lanjutin studi?
 
Bisa lanjut ke jenjang S2 Fisioterapi Olahraga, bisa juga ekstensi ke jurusan yang masih berkaitan sama dunia kesehatan. Atau mau ke luar negeri? Bisaa bisa. Ada banyak universitas di luar negeri untuk Fisioterapi. Di Belanda, Australia, Taiwan, Eropa, Amerika. Aku juga pengen banget bisa nambah ilmu di luar sana. Belajar dari banyak sumber yang hebat. Intinya, jangan nyerah dan cepet puas. Belajar itu terus, terus dan terus sampe akhir hayat. *belajar dari para dosen yang masih fresh ilmunya walopun udah beruban dan punya banyak cucu*

10. Intinyaaaaa....
Intinya, belajar Fisioterapi itu menyenangkan, seru, dan bermanfaat banget. Ngerasa stuck, stres, pengen berhenti sesekali itu biasa dan wajar. Namanya juga jurusan kedokteran. Beraat haha. Pengennya cepet-cepet wisuda aja dan cepet-cepet kerja. Disini kita juga punya banyak pengalaman. Observasi ke Rumah Sakit, latihan nanganin pasien sama temen sendiri, sampe mikirin gimana nanti megang pasien beneran itu rasanya nano-nano. Deg-degan sih tapi perjalanannya menantang banget, becoming interest in the end. Doakan semoga lancar yaaaaaaaaaaaaaaaa! 

Buat yang tertarik masuk Fisioterapi UNUD, jangan ragu-ragu. Ragu diawal sih boleh, tapi mending lanjutin ampe abis. Sekian, semoga bermanfaat!
Sincerely me,


Denpasar- 20 Desember 2014
sambil terkantuk kantuk krn baru pulang dr Perjalanan jauh menggunakan travel (alone)

Special Thanks buat blognya kak Salma, mahasiswi fisioterapi UI dan juga masukan ide dari kak Yuki, mahasiswi Fisioterapi UNUD.


Tentang Wahyu

Hallo teman2 pembaca ^^
Salam kenal. Namaku Wahyu, aku tinggal di Pulau Dewata. udah pada tau kan Pulau Dewata itu dimana? yaaakkk betuulll.. Pulau Bali. hihihihi
Sekarang aku masih duduk di bangku perkuliahan, tepatnya di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Program Studi FISIOTERAPI
aku masih newbie dalam hal blogger seperti ini, jadi kalau ada saran tentang blogger, jangan sungkan untuk berbagi ilmu ya ^.^


best regard
Wahyu